Pengertian Dan Jenis Migrasi, Serta Proses Dan Akibat Migrasi


Hasil gambar untuk migrasi

Pengertian Migrasi :

Secara umum, migrasi diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain yang hal ini di lakukan bertujuan untuk tinggal di daerah yang baru tersebut.

Untuk sifatnya sendiri bisa sementara atau menetap selamanya. Jika untuk sementara berarti migrasi hanya bersifat kunjungan saja sehingga administrasinya sedikit. Sementata kalau menetap, segala keperluan administrasi orang yang melakukan migrasi tersebut harus di perbarui di sesuaikan dengan tempat tinggal yang baru di antaranya seperti KTP, KK (Kartu Keluarga) dan lain sebagainya.

Jenis Migrasi :

Migrasi terdiri dari 2 kategori besar yakni migrasi antar Negara (perpindahan dari suatu Negara ke nagara lainnya) dan Migrasi dalam negri.

Sedangkan untuk Migrasi antar Negara terbagi lagi menjadi beberapa jenis yakni Imigrasi, Emigrasi dan Remigrasi.

  •  Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu Negara ke nagar lain.
  • Emigrasi adalah kebalikannya yakni keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain.
  • Remigrasi adalah penduduk yang kembali ke Negara asalnya dari Negara lain (tempat tinggal sementara).

Sedangkan dalam kelompok migrasi dalam negeri juga terbagi menjadi beberapa kelompok di antaranya :

  •  Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya
  •  Urbanisasi adalah perpindahan dari desa menuju ke kota
  •  Ruralisasi adalah kebalikan urbanisasi yakni perpindahan dari kota ke desa.
  •  Evakuasi merupakan perpindahan karena adanya ancaman keamanan atau bencana
  •  Forensen adalah aktivitas pulang pergi ke kota. Biasanya ini dilakukan oleh para pekerja.
  •  Turisme yakni perjalanan ke daerah wisata untuk menetap sementara. Ini dilakukan para wisatawan yang sedang berlibur.

Proses Migrasi :

Hasil gambar untuk akibat migrasi
Migrasi umumnya dilakukan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, entah itu dari segi ekonomi, sosial, maupun religius.

Migrasi merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepadatan dan persebaran penduduk. Wilayah yang lebih menarik untuk para migran akan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah yang tidak menarik.

Migrasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi yang tinggi akan menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi pula sedangkan angka emigrasi yang tinggi justru akan menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif.

Ada beragam sebab orang melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu migrasi adalah keputusan besar karena akan meninggalkan tempat asal.

Banyak hal yang harus disiapkan mulai dari material hingga mental karena akan menghadapi suasana dan lingkungan baru. Begitupun, orang tetap melakukan migrasi karena beberapa hal yakni:

1. Kepadatan Penduduk

Tinggal di tempat yang penuh sesak dengan manusia memang memuakkan. Sehingga tak jarang terbesit pikiran untuk pindah bermigrasi ke tempat lain.

Hal yang dilihat setiap hari adalah manusia, semua tempat penuh sesak, kemacetan dimana-mana seperti tidak ada ruang yang sepi di manapun.

Selain itu kepadatan penduduk juga memicu banyaknya tindakan kriminal dan mengurangi kenyamanan hidup.

2. Tidak Ada Lapangan Kerja

Banyak orang yang pergi merantau dari kampung halamannya. Karena di kampung mereka hanya bisa bersawah atau berladang, tidak ada kesempatan kerja meskipun mereka sudah sekolah.

Oleh karenanya banyak yang merantau mencari kerja ke tempat lain. Sehingga tak jarang kalau di sebuah desa anak mudanya tinggal sedikit karena semua merantau.

Tak jarang pula setelah sukses di perantauan mereka memilih menetap di sana dan tidak lagi kembali ke kampung halamannya.

3. Sumber Daya Alam Menipis

Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang memadai.

Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur atau karena keadaan tanah dan udaranya suatu tempat hanya mempunyai sumber daya alam yang sangat sedikit.

Maka dari itulah daripada harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih banyak.

4. Memperbaiki Taraf Hidup

Hal ini bisa terjadi karena minimnya lapangan kerja juga minimnya sumber daya alam di suatu tempat. Sehingga penduduknya memilih pindah ke kota untuk memperbaiki taraf hidup.

Di Indonesia sendiri, fenomena seperti ini terjadi setiap tahun. Banyak orang dari desa akan pergi ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun lama kelamaan ia akan mengajak keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal untuk menetap di kota dimana ia bekerja.

5. Melanjutkan Pendidikan

Tujuan lainnya perpindahan penduduk adalah karena ingin melanjutkan pendidikan.

Misalnya di tempat tinggalnya hanya ada sekolah hingga SMA maka ketika mau kuliah ia harus pergi ke kota.

Perpindahan penduduk yang termasuk migrasi, mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah enam bulan. Jadi, apabila seseorang pindah selama dia dalam proses pendidikan (artinya beberapa tahun) dan setelah lulus akan kembali lagi ke daerah asalnya, selama dia menetapnya lebih dari enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai migrasi.

6. Alasan Politik

Tak sedikit juga orang yang pindah dari tempat asalnya karena perbedaan pandangan politik dari warga lain. Perbedaan pandangan politik yang berakibat panjang akan menyebabkan ketidaknyamanan sehingga mereka lebih memilih pindah.

7. Hubungan Sosial Kurang Baik

Alasan lainnya orang melakukan migrasi adalah karena hubungan sosial di tempat asalnya tidak baik.

Ada kalanya seseorang menjadi tidak akur dengan lingkungannya. Ia merasa terkucilkan sejak sebuah masalah muncul dan perselisihan tidak terelakkan.

Karena tidak bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk pergi dari tempat itu dan pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

8. Adanya Konflik yang Gawat

Konflik gawat yang terjadi pada suatu negara dapat mengancam nyawa warganya. Misalnya para migran dari Afghanistan yang lari ke negara lain karena di negaranya terjadi perang senjata.

Mereka mencari kehidupan yang lebih baik dan aman bersama keluarganya dengan lari ke negara lainnya seperti negara-negara Eropa atau Asia.

Meskipun penuh resiko bahkan nyawa taruhannya mereka tetap melakukan migrasi.

Contoh lain adalah pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar. Kaum ini dibunuh oleh para Biksu karena alasan politik dan agama. Sisanya, ribuan orang Rohingya migrasi dengan terpaksa ke Bangladesh.

9. Pemerataan penduduk

Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa.
Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.

Akibat Dari Migrasi : 

Hasil gambar untuk akibat migrasi
Migrasi dapat memiliki dampak positif maupun negatif pada suatu negara/wilayah. Dampak yang dirasakan sangat tergantung pada kesiapan wilayah tersebut dan kualitas para migran.

Namun, dampak yang diakibatkan oleh migrasi tidak terbatas pada wilayah yang didatangi oleh migran, migrasi juga mempengaruhi wilayah asal migran.

Dampak Positif Migrasi


Pada kasus ini, dampak positif akan dilihat dari perspektif global dan lokal. Perspektif global menyoroti dampak positif dari migrasi eksternal masyarakat Indonesia serta imigrasi pekerja asing yang masuk ke indonesia.

Global
  • Pembentukan komunitas diaspora yang nantinya dapat menjadi tokoh pembangun negri.
  • Pemicu transfer ilmu dari institusi pendidikan dan riset luar negri
  • Menjadi sumber remmitance
  • Migran asing ekspatriat akan meningkatkan kualitas pekerjaan serta produktivitas dalam bidang-bidang tertentu yang dikuasainya
  • Menjadi salah satu sarana pertukaran budaya dan propagasi budaya Indonesia di luar serta budaya luar di Indonesia.


Lokal
  • Menjadi sarana pertumbuhan penduduk bagi boomtown dan kota-kota yang memiliki konsentrasi industri tinggi. Kota-kota tersebut memerlukan pekerja dalam jumlah banyak sehingga perlu migrasi.
  • Menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mensuplai tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus. Diharapkan migran akan datang ke kota-kota di sekitar KEK untuk berkerja di KEK tersebut.
  • Migrasi dapat meningkatkan keberagaman budaya dalam suatu wilayah. Hal ini dikarenakan penduduknya berasal dari berbagai wilayah, sehingga terwujdukanlah slogan berbeda-beda tetap satu.
  • Migrasi dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Proses migrasi memerlukan banyak uang sehingga memunculkan bisnis-bisnis penunjang seperti travel agent dan jasa pindah rumah
  • Migrasi dapat menjadi sarana pemerataan penduduk jika dikontrol dengan baik oleh pemerintah dan lembaga terkait
  • Migrasi menciptakan kebutuhan fasilitas dan perumahan pada wilayah yang dituju. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri konstruksi dan konsultasi pada wilayah yang dituju
  • Migrasi dapat meningkatkan arus kas kepada daerah asal migran. Ketika migran tersebut bekerja di kota, dia akan mengirimkan uang ke daerah asalnya untuk menyokong kehidupan keluarga atau orangtuanya. Hal ini meningkatkan sirkulasi uang yang beredar di daerah asal.


Dampak Negatif Migrasi


Sama seperti dampak positif, dampak negatif juga akan dilihat dari dua perspektif, global dan lokal. Perspektif global akan berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk luar negri ke Indonesia dan sebaliknya, sedangkan lokal akan berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk antar satuan wilayah di Indonesia.

Global
  • Migrasi secara global dapat menyebabkan fenomena brain drain pada negara asal. Fenomena ini terjadi ketika orang-orang pintar dari negara asal pergi ke negara maju untuk mengejar karir dan pendidikan, namun tidak kembali membangun negri.
  • Migrasi akan menyebabkan konflik antar negara apabila migrasi tersebut bersifat tidak terkontrol dan terjadi secara illegal. Contoh nyata dari ini adalah Meksiko dengan Amerika Serikat serta Spanyol dengan Maroko dan negara-negara Afrika.
  • Dapat menyebabkan degradasi budaya lokal dikarenakan terlalu banyak penduduk asing yang membawa budayanya. Hal ini dapat dilihat di kota-kota Internasional yang sudah menjadi tempat berkumpul orang-orang dari berbagai belahan dunia. Contoh kota tersebut antara lain adalah Denpasar, Jakarta, Bangkok, Chiang Mai, serta kota-kota besar lainnya


Lokal
  • Dapat menyebabkan overpopulasi pada kota-kota besar yang menjadi primadona tujuan migrasi. Contoh yang baik dari fenomena ini adalah Jakarta dan Bandung. Kedua kota ini merupakan kota besar yang memiliki aktivitas ekonomi berkembang dan kualitas hidup yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitar. Oleh karena itu, banyak migran yang berdatangan ke kedua kota ini, sehingga industri perumahan tidak cukup sigap dalam memenuhi permintaan rumah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya wilayah kumuh atau slum area.
  • Dapat menyebabkan brain drain secara lokal. Orang-orang hebat dari desa akan cenderung pindah ke kota sehingga tidak dapat membangun desa.
  • Penurunan populasi desa menyebabkan aktivitas ekonomi dan sosial di desa menjadi stagnan. Selain itu, pemerintah juga akan lebih mengabaikannya karena terdapat wilayah wilayah lain yang memiliki populasi lebih besar dan dianggap lebih penting.
  • Migrasi yang terjadi secara besar-besaran dapat mengganggu struktur sosial bagi daerah yang didatangi maupun daerah yang ditinggali.


Cara Penanggulangan Migrasi yang Berlebihan


Hasil gambar untuk akibat migrasi

Migrasi yang merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lian dengan tujuan menetap terkadang memberi magnet tersendiri.

Warga yang tergiur mendapat kemakmuran yang lebih baik, upah kerja yang lebih tinggi, fasilitas yang lebih lengkap terkadang kalap dan latah meninggalkan kampung halaman menuju tempat yang lebih makmur.

Dengan demikian tidak jarang ada kasus migrasi yang berlebihan. Apapun yang berlebihan itu sifatnya tidak baik, termasuk juga migrasi.

Berbagai dampak buruk bisa saja ditimbulkan dari migrasi ini. maka dari itulah dibituhkan beberapa upaya untuk mencegah terjadinya migrasi yang berlebihan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

– Membangun fasilitas- fasilitas pembangunan sampai ke pelosok- pelosok negeri

– Pengadaan pendidikan yang bermutu hingga ke daerah- daerah terpencil di negeri

– Membangun sarana dan prasarana yang dibituhkan hingga ke seluruh penjuru negeri

– Meningkatan upah bagi pekerja yang ada di desa

– Memperbanyak lapangan kerja di pedesaan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pertanyaan Pada Pemrograman Bahasa C

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

PEMROGRAMAN BAHASA C

Array, String Dan Fungsi String Pada Bahasa C

KEJAHATAN TEKNOLOGI

File Input Dan Output Pada Pemrograman Bahasa C

Control Statement, Fungsi Dan Variabel Pada Bahasa C