Rantai Motor Berisik, Cek 5 Penyebab Berikut Dan Solusinya
Bunyi yang dihasilkan oleh rantai ini cukup kasar, sehingga kurang nikmat apabila didengar dan membuat sensasi berkendara kita menjadi hilang. Lantas, apa penyebab rantai motor berisik ? dan bagaimana cara mengatasinya ?
Penyebab Rantai Motor Bunyi Berisik
Secara umum, rantai motor itu terbuat dari bahan logam. Dan gear roda juga sama-sama terbuat dari bahan logam. Tentu kalau perawatannya salah, tumbukan dua logam ini akan menimbulkan bunyi berisik.
1. Kondisi Rantai Yang Kendor/Molor
Seperti yang kita ketahui, bahwa rantai motor itu terbuat dari bahan logam. Dan sifat logam, akan memuai apabila terkena panas. Masalahnya, letak rantai juga berdekatan dengan sumber panas (bak transmisi).
Sehingga, lambat laun rantai akan memuai dan membuat benturan antara gear dan rantai menjadi lebih jauh. Hal inilah yang menimbulkan bunyi yang lebih kencang apalagi kalau motor dipacu.
Masalah ini, harus segera anda atasi karena bukan bunyi berisik yang menjadi resiko utama. Tapi kalau rantai sangat kendor, dikhawatirkan rantai akan keluar jalur sehingga membahayakan kaki anda dan penumpang.
Cara mengatasinya ;
Solusinya, dengan melakukan penyetelan poros roda belakang. Setiap motor, memiliki poros roda yang dapat digeser kedepan dan kebelakang.
Apabila anda menggeser poros roda lebih kebelakang, maka jarak gear roda dan gear transmisi akan menjauh. Sehingga, rantai akan lebih tegang. Atur jaraknya agar rantai tidak terlalu tegang.
2. Rantai Motor Kering/Tidak Dilumasi
Pelumas memiliki peran yang sangat sentral untuk meredam getaran dan bunyi pada rantai motor. Hal itu karena pelumas memiliki sifat melumasi atau melekat pada permukaan yang dilumasi.
Sehingga, saat ada pelumas baik pada gear roda maupun pada rantai maka kedua komponen ini tidak secara langung bertumbukan. Namun ada pelumas yang melapisinya, hal tersebut membuat bunyi tidak terdengar.
Namun, karena posisinya terbuka maka pelumas yang melekat pada rantai bisa luluh. Ini bisa dikarenakan faktor air, atau karena hembusan angin yang cukup kencang ketika motor melaju.
Sehingga, tidak ada lagi pelumas yang melekat pada rantai dan membuat kondisi rantai motor kering. Ini akan berpotensi menimbulkan suara berisik sekaligus berpotensi membuat rantai motor putus kalau terlalu tegang.
Cara mengatasinya ;
Solusinya, anda perlu memberikan pelumas pada rantai motor secara rutin. Cek kira-kira dua atau tiga bulan sekali rantai motor anda. Kalau permukaan rantai kering, berikan pelumas secukupnya.
Namun, masih banyak pemilik motor yang menggunakan pelumas mesin (oli) untuk melumasi rantai kendaraan. Memang, oli juga merupakan jenis dari pelumas namun oli mesin tidak cocok untuk rantai motor yang memiliki kondisi terbuka.
Oli ini, justru akan membuat debu mudah melekat pada rantai motor yang membuat rantai menjadi sangat kotor.
Pelumas yang disarankan adalah pelumas khusus rantai (chain lube) yang memiliki viscositas lebih rendah (lebih encer) dan memiliki zat despersant (pembilas kotoran).
3. Rantai Motor Yang Berkarat
Karat merupakan proses alami yang terjadi pada logam yang berioksidasi dengan udara. Namun, karat ini akan terjadi pada logam dalam keadan statis (tidak bergerak) sementara rantai motor karena selalu bergerak (berputar-putar) maka lebih aman dari karat.
Namun, bukan berarti rantai motor tidak bisa berkarat. Karena banyak juga kasus dimana rantai motor muncul karat tipis hingga tebal.
Tentunya, karat ini seperti kotoran padat yang menempel pada permukaan rantai. Saat rantai bergerak, maka karat ini akan membuat rantai tersebut bergetar hingga muncul suara berisik.
Cara mengatasinya ;
Untuk menghilangkan karat, memang tidak mudah. Anda perlu cairan khusus pembersih karat untuk melunturkan karat pada rantai. Cairan ini, bisa berupa solar, atau cairan khusus yang dijual di toko.
Pembersihan karat ini, juga disesuaikan dengan ketebalan karat, apabila karat pada rantai cukup tebal anda perlu melepas rantai dan merendamnya pada solar sambil disikat menggunakan sikat kawat.
Seusai rantai bersih dari karat, jangan lupa untuk memberinya chain lube atau pelumas khusus rantai motor agar rantai tidak kembali berkarat.
4. Rantai Motor Aus
Rantai motor yang aus bisa diartika sebagai rantai yang sudah melewati batas masa pakai. Memang rantai ini memiliki umur pemakaian dan saat batas pemakaian ini tercapai maka akan muncul beberapa gejala seperti rantai kendor, dan bunyi berisik.
Apabila rantai tidak kunjung diganti, maka rantai nantinya akan putus. Sehingga akan lebih merepotkan.
Ciri rantai yang sudah melewati batas pemakaian bisa dilihat dari roller rantai yang tidak halus (ada bekas goresan) serta kondisi rantai yang kurang fleksibel.
Saat anda menemui ciri tersebut, langsung bawa motor ke bengkel untuk mengganti rantai motor anda.
5. Gear Roda Tidak Center
Gear roda yang normal itu posisinya tetap lurus meski roda motor berputar cukup kencang. Namun, tak jarang pula ditemui gear roda yang tidak lurus. Sehingga saat berputar, gear terlihat oleng.Tentu ini akan berdampak pada koneksi rantai dengan gear roda. Gear yang oleng membuat mata gigi pada gear yang harusnya masuk di tengah roller rantai justru menyentuh bagian samping dari rantai. Sehingga menimbulkan bunyi berisik.
Solusinya, anda perlu mengecek mengapa gear bisa oleng. Penyebab utama gear roda oleng adalah karena posisi baut poros roda kiri dan kanan (roda belakang) tidak lurus.
Kalau masalahnya seperti ini, maka anda hanya perlu meluruskan poros roda belakang motor. Namun kalau gear roda memang oleng, maka solusinya penggantian gear roda.
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai penyebab rantai motor berisik. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
sumber:
https://www.autoexpose.org/2018/02/rantai-motor-berisik.html
Komentar
Posting Komentar